1. Mengabulkan Permohonan Para Pemohon seluruhnya;
2. Menyatakan Muhammad Rasid (alias Rasyid), telah meninggal dunia pada tahun 2012 di Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh;
3. Menetapkan ahli waris dari Muhammad Rasid (alias Rasyid) adalah:
   1. Hj. Ainsyah, sebagai istri, telah meninggal dunia pada tahun 2020 di Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara;
   2. Razali Bin H. Rasyid (alias Muhammad Rasyid), sebagai anak laki-laki kandung, telah meninggal dunia pada tahun 2017 di Gampong Matang Kumbang Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara;?     Digantikan kedudukannya oleh:
      1. Mauliana Binti Razali, Tempat dan tanggal lahir, Matang Kumbang 10 Oktober 1996, sebagai anak Perempuan kandung;
      2. Zulfajri Bin Razali, Tempat dan tanggal lahir, Matang Kumbang 28 Maret 1998, sebagai anak laki-laki kandung;
      3. Bustami Bin Razali, Tempat dan tanggal lahir, Mtg Kumbang 10 April 2000, sebagai anak laki-laki kandung;
      4. Aldi Murdani Bin Razali, Tempat dan tanggal lahir, Matang Kumbang 01 Juli 2003, sebagai anak laki-laki kandung;
      5. Ararul Fahmi Bin Razali, Tempat dan tanggal lahir, Matang Kumbang 04 April 2009, sebagai anak laki-laki kandung;
   3. Hasballah Muhammad Rasyid Bin Muhammad Rasyid, umur 65 tahun, sebagai anak laki-laki kandung;
   4. Murni Binti H Rasid (alias Muhammad Rasyid), umur 57 tahun, sebagai anak Perempuan kandung;
   5. Saiful H.M Rasid Bin Rasid (alias Muhammad Rasyid), umur 57 tahun, sebagai anak laki-laki kandung;
   6. Bukhari Bin M. Rasyid (alias Muhammad Rasyid), umur 50 tahun, sebagai anak laki-laki kandung;
4. Menetapkan Bukhari Bin M. Rasyid (alias Muhammad Rasyid) sebagai wali dari 1 (satu) orang anak dibawah umur yang bernama: Ararul Fahmi Bin Razali, Tempat dan tanggal lahir, Matang Kumbang 04 April 2009, sebagai anak laki-laki kandung dari Almarhum Razali Bin H. Rasyid (alias Muhammad Rasyid);
5. Membebankan biaya yang timbul sesuai dengan peraturan yang berlaku.

A t a u:

Apabila Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);